Saat hati terasa sepi
aku melepas pandang ke luar jendela
dada langit menjadi tatapan mata
bulan dan bintang bagai tidak bercahaya
hanya seraut wajah yang muncul
di langit malam
saat hati terasa sepi
terbayang sepasang mata
seolah-olah sayu merenungku dari kejauhan
hatiku sebak, merintih pilu
mutiara-mutiara jernih gugur lagi
deras mengalir di pipi
maafkan aku
andai ada tersalah kata, terlancang bicara
kerana bukan itu niat hatiku
doakanlah kejayaanku
berilah kata-kata semangat serta dorongan
agar aku tidak goyah dan alpa
aku tahu, kau bangga dengan keberadaanku kini
aku tak akan pernah melupakanmu
kerana kasihmu begitu berharga
hanya satu di dunia
engkau yang digelar ibu
No comments:
Post a Comment